PPDB Sistem Zonasi

Percaya atau tidak, Penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ini adalah yang paling sulit. bukan karena alur sistem pendaftarannya atau sistem onlinenya. tetapi karena sistem zonasi ini menimbulkan banyak kisah yang tak pernah ditemukan di PPDB sebelumnya. mulai dari kisah sedih, dramatis, maupun kisah perjuangan, semua mencuat disini.

Para verifikator dan operator kadang harus menebalkan hati menghadapi hujan curhatan dan hujatan yang mereka sendiri tak bisa berbuat apa apa.

Seorang Ibu dengan mata yang berkaca-kaca mengatakan bahwa di areanya memang tidak ada satupun sekolah Negeri. Rumahnya kena sistem zonasi karena sudah lebih dari 7 kilometer. Operator mengarahkan untuk masuk sekolah swasta, tapi dengan menahan tangis Ia mengaku hanya bisa berjuang untuk bisa memberikan uang jalan ke anaknya. selebihnya Ia sudah tak mampu. sayangnya anak ini tidak memiliki KIP.

Gambar Ilustrasi sekolah Rusak
Gambar Ilustrasi: Kualitas dan fasilitas sekolah belum merata

Banyak orang tua yang enggan mendaftarkan anaknya ke sekolah negeri dekat rumahnya, beralasan bahwa sekolah tersebut tidak memiliki kredibilitas yang baik dan kurang penindakan disiplin. Menurut mereka, jika saja standar kualitas dan fasilitas sekolah sudah sama-rata, Ia tidak perlu mencari-cari sekolah yang jauh. “Kami rela menyekolahkan anak kami ketempat yang jauh, walau banyak biaya dan makan waktu, karena kami cari kualitas” protes seorang Ibu karena anaknya punya cita-cita tinggi yang anaknya diarahkan masuk ke sekolah yang tidak disukainya. Saat disinggung kenapa tidak ke sekolah swasta saja, Ia mengaku, walau negeri, soal kulitas, SMA Negeri 9 Manado sudah terbukti tidak kalah dengan sekolah swasta.

Selain banyak keluhan, tapi tidak sedikit juga juga orang tua yang senang dengan sistem zonasi ini, mereka adalah orang tua yang anaknya masih ada di radius zonasi, mereka mengaku sempat kuatir jika sistem PPDB seperti tahun lalu, karena walau ada jalur ramah lingkungan tetapi tetap saja kuotanya terbatas. dan sisanya harus mengandalkan nilai. tetapi ketika melihat radius zona yang semakin mengecil, kekhwatiran kembali tak terhindari. Posisi radius zonasi SMA Negeri 9 Manado sekarang sudah di 1,3 km. Radius itu  akan terus berkurang sampai hari Sabtu nanti.

Dari pihak sekolah tetap melaksanakan PPDB sesuai petunjuk Pemerintah. Verifikasi dilaksanakan 2 kali, yakni verifikasi Berkas dan verifikasi Online. Walau banyak menerima keluhan para petugas tetap patuh pada aturan, para petugas mengaku menjadi bulan-bulanan akibat kurang mengertinya dan menerimanya masyarakat tentang sistem Zonasi ini. tetapi mereka tetap dengan sabar melaksanakan tugas mereka dan mencoba untuk meredam protes-protes yang berlangsung.

[dropcaps]P[/dropcaps] elaksanaan PPDB di hari pertama berjalan dengan lancar, hingga pukul 15.00 berhasil memverifikasi lebih dari 300 pendaftar. Hari ke 2 terjadi kericuhan karena masih jam 10 pagi pendaftar membludak hampir 400 pendaftar dan memang sekolah kesulitan mengakomodir pendaftar disebabkan nomor antrian yang terbatas. Sempat terjadi gesekan karena terjadi kesalahan sistem antrian. Ada beberapa orang tua mengaku sudah mengantri sejak pukul 05.00 subuh pagi hari, sedangkan panitia baru membuka antrian pada pukul 8.00 di lokasi resmi, panitia tidak mengetahui siapa dan dimana yang mengantri duluan tetapi memberikan nomor antrian ke siapa saja yang meminta di lokasi resmi. Orang tua saling claim soal siapa yang datang duluan. Akhirnya panitia kesulitan mengatur sistem antrian, kericuhan tidak bisa dihindari, tetapi hanya berlangsung sebentar saja.

Akhirnya, bisa terselesaikan karena orang tua bersedia berkerjasama dengan pihak sekolah. Kami tahu, pasti ada orang tua yang dirugikan,  Pihak sekolah melalui tulisan ini meminta maaf sebesar-besarnya atas kejadian yang tidak menyenangkan itu. 

Hari ke-2 panitia berhasil memverifikasi seluruh pendaftar.

Belajar dari kericuhan di hari ke 2, Hari berikutnya, sistem antri diperbaiki dan diperketat, semua petunjuk diperjelas dan disosialisasikan dengan intens. Tetapi pendaftar sudah tidak membludak, walau begitu, hampir 200 pendaftar berhasil mendaftar dengan tertib, aman dan nyaman. begitu juga di hari ke 3. masih ada ratusan yang mendaftar.

Kadis Pendidikan Daerah SULUT menawarkan solusi kepada orang tua yang mengeluh sistem zonasi karena ketidak tersediaan sekolah negeri di daerahnya.
Ada yang spesial di hari keempat. yakni hari ini. Kepala Dinas Pendidikan Daerah Sulawesi Utara Dr Grace Punuh, M.Kes berkunjung memantau persiapan penyelenggaraan OSN dan pelaksanaan PPDB. Kadis juga berinteraksi dengan para pendaftar. Tapi hari ini sudah tidak terlalu banyak pendaftar.

Sampai hari ini, peminta di SMA Negeri 9 Manado mencapai lebih dari 1000 orang. PPDB masih akan terus berlangsung hingga Sabtu Mendatang.


Memang harus diakui setiap ada sistem baru, selalu terjadi perdebatan. Tapi menurut penulis, setelah mendengar banyak curhatan orang tua, Sistem zonasi ini memang harus ditinjau lagi, mengingat ketersediaan sekolah belum merata, ada disatu zona sudah ada 3 sekolah besar, sedangkan di zona lainnya tidak ada sekolah sama sekali. Sebenarnya sistem zonasi bertujuan baik, mendekatkan anak dari rumah ke sekolah, bisa lebih hemat biaya dan waktu, tetapi tidak semua orang tua mau menyekolahkan anaknya di dekat rumahnya, semua kembali ke alasan kulitas. kualitas sekolah begitu bervariasi. Untuk menjadi sekolah favorit, butuh kerja keras dan disiplin yang tinggi dari seluruh warga sekolah dan stakeholder terkait, perlu membangun dan memelihara reputasi yang baik. Salah satu tujuan sistem zonasi adalah dengan menghilangkan sekolah favorit. padahal. tidak mungkin menghilangkan sekolah favorit dengan cara memaksakan orang tua menyekolahkan anaknya di sekolah terdekat yang tidak favorit yang kemungkinan atas alasan kualitas atau mungkin saja sekolah tersebut memiliki reputasi yang buruk.

Menurut saya pemerintah harus menyamaratakan standard sekolah dari segi fasilitas dan kualitas terlebih dahulu baru melakukan sistem zonasi agar orang tua tidak merasa terpaksa untuk bersekolah di sekolah yang terdekat. Pemerintah juga wajib melakukan pemetaan zonasi sekolah, dan mendirikan sekolah di zona zona yang tidak terjangkau. Sebagai pendapat pribadi, menurut saya sistem zonasi bisa diperkecil kuotanya dan sistem dibuat menjadi 4 jalur, misalnya dari keseluruhan kuota 100%, 35% Jalur Zonasi, 35% jalur nilai, 10% maximal jalur perpindahan orang tua, dan sisanya untuk Jalur Prestasi. Ini hanya pendapat pribadi yah, yang mungkin bisa dipertimbangkan yah, jika anda adalah eksekutif  rulemaker.

Disclaimer: Informasi diatas sesuai fakta yang terjadi dalam proses PPDB di SMA Negeri 9 Manado, tidak ada muatan politik atau bermaksud untuk provokasi menolak sistem zonasi seperti yang terjadi di daerah lain. Penulis hanya menyerap informasi dari kejadian dan menganalisa penyebabnya serta memberikan pendapat.

_