Para siswa-siswi Katolik SMAN 9 Manado adalah bagian dari Orang Muda Katolik (OMK). Sebagai orang muda Katolik mereka adalah tumpuan dan harapan masa depan Gereja Katolik. Diatas pundak mereka kehidupan gereja Katolik dipertaruhkan. Demikian juga sebagai anak-anak bangsa mereka perlu dibekali dengan banyak hal khususnya IMTAQ DAN IMTEK untuk membangun bangsa dan negara di masa yang akan datang.
Sebab itu pada kesempatan retret ini khususnya dalam Misa Pembukaan, Pastor Anianus Markus Adam, OCD mengajak para siswa untuk menyadari diri akan segala kelemahan dan kekuatan yang dimiliki masing-masing pribadi. Ini penting karena merekalah yang akan mengemban tugas-tugas gereja Katolik di masa yang akan datang.
[dropcaps]S[/dropcaps] ehingga dalam kotbahnya pastor Adam, OCD ingin memberikan spirit kepada para siswa dengàn sebuah ungkapan bahwa “segala sesuatu yang terdapat di dalamnya “keropos maka di luarpun akan keropos” juga demikian kalau “di dalamnya kuat maka di luar juga akan menjadi kuat”..demikian awal kotbah pastor Adam OCD dalam misa pembukaan Retret para Siswa-siswi Katolik SMAN 9 MANADO …untuk membangkitkan semangat para siswa sebagai orang Katolik yang sedang mempersiapkan diri mengalami kehadiran Yesus pada masa prapaskah ini sehingga nanti boleh merayakan hari raya Paskah Tuhan dengan hati yang penuh gembira sebab Tuhan memberikan kekuatanNya.Retret Ikatan Siswa Katolik (ISKA) tahun ini mengangkat tema: “MENJADI PRIBADI YANG CINTA TUHAN, SESAMA DAN ALAM SEMESTA”. Tema ini sebetulnya hendak mengajak para siswa sebagai pribadi muda untuk selalu memiliki “SIKAP” yang positif terhadap lingkungan alam sekitar, bahkan juga sesama manusia apalagi terhadap Sang Tuhan Pencipta alam semesta.
Berkaitan dengan SIKAP yang dimaksud maka dalam sesion pertama dengan topik “Start from the End “. Pada tahap ini pastor Adam mengarahkan para siswa untuk memiliki sebuah “dreams” yang tertuju ke masa depan. Para siswa harus punyai; harapan-harapan, impian-impian, dan cita-cita yang jelas, konkrit dan bisa membawa mereka secara pribadi mewujudkan apa yang menjadi dreams-nya. Banyak orang gagal karena tidak memiliki mimpi. Jangan terperangkap dalam pola pikir yang kerdil demikian kata Pastor Adam. Lanjutnya Pastor Adam seakan memberi semangat kepada para siswa agar melakukan yang terbaik, pantang menyerah, percaya diri dan terus berusaha untuk mencoba sesuatu yang baru sampai menggapai kesuksesan. Akhir yang baik akan membuat segalanya baik.
Sebagai orang yang percaya pada Allah Bapa dan Tuhan Yesus sebagai Sang Juruselamat maka ketika
memasuki sesion Doa Taize para siswa dibimbing mengalami kehadiran Tuhan yang Maha Agung. Mereka diajak dalam doa Taize untuk mengosongkan diri dalam kesunyian dan kegelapan yang hanya di terangi cahaya lilin guna mengalami kemahakuasaan Tuhan. Sekaligus dalam keheningan doa ini para siswa dibimbing oleh para frater tingkat 3 Seminari Tinggi Filsafat Pineleng dalam lagu-lagu pujian.
Selanjutnya pada sesion kedua Pastor Adam, OCD lebih menggugah hati para siswa dengan memperdalam materi tentang SIKAP : “From Attiude, to Altitude”. Menurut Pastor Adam bahwa keberhasilan seseorang sangat ditentukan oleh SIKAP. “Bukan bakat tetapi sikap yang menentukan kesuksesan.” Sebab sikap adalah sudut pandang dan cara seseorang berpikir dan atau bertindak. Suatu reaksi selalu ditentukan oleh sikap kita. Misalnya sudut pandang kita terhadap Tuhan, diri sendiri, orang lain, guru, peristiwa dan bahkan terhadap pendidikan. Namun sudut pandang itu bagaikan dua sisi mata uang yakni ‘positif dan negatif’ tergantung bagaimana orang melihat dan memaknainya.
Para siswa ISKA kemudian dituntun merenungkan bagaimana pengorbanan orang tua sejak kecil hingga mereka sekolah sampai berada di tempat retret ini. Masing-masing mereka dengan rela menghitung berapa banyak dana yang orang tua berikan selama hidup dan bersekolah (budget, biaya hidup ) Pada moment ini sebagian siswa merasa menyesal karena tidak berbuat optimal (tidak rajin belajar) sebagai balasan bagi orang tua yang sudah banyak berkorban. Bahkan ada yang menangis akibat sikapnya terhadap orang tuanya. Harapan dengan cara ini para siswa boleh merobah diri dengam bersikap yang hormat kepada orang tua maupun para guru yang susah payah membina dan mendidiknya menjadi orang pintar.
Oleh sebab itu jadilah diri sebagai “orang sukses yang kelebihan solusi atau orang gagal selalu mencari solusi” atau ” orang pintar begitu ragu, namun orang bodoh begitu yakin” kata Pastor Adam. Di sini setiap orang harus memiliki; integritas, niat, kemampuan, dan prestasi demi mencapai kesuksesan. (Benny)