Dituduh merusak lingkungan, Kepsek hanya tersenyum. Berikut tanggapannya.

“Penerapan dan cinta akan lingkungan yang diterapkan pada siswa sepertinya isapan jempol semata” begitulah tulisan yang ditulis di salah satu koran internet akhir juni lalu.

Di koran itu disebutkan kebingungan atas pemangkasan sejumlah pohon di area SMAN 9 Manado. “Entah mengapa sejumlah pohon di area SMAN 9 Binsus ditebang. Diketahui sekolah ini adalah sekolah adiwiyata pada tahun 2014”. itulah kata-kata tepatnya dituliskan di koran itu. Menanggapi pemberitaan yang sepertinya ironi itu Kepsek yang membawa sekolah lamanya -SMA N 7 Manado – meraih Adiwiyata Mandiri itu hanya tersenyum dan mengatakan bahwa pohon-pohon yang digambarkan di foto koran itu bukan ditebang tapi di pangkas.

“Pemangkasan hanya dilakukan di beberapa titik saja dan pemangkasan itu dilakukan untuk penataan seperti pembuatan taman bunga untuk memperindah lingkungan sekolah. tidak benar saya melakukan penebangan, atau seakan-akan melakukan pengrusakan lingkungan”  Kata Ibu dengan nada menjelaskan.

Pemangakasan dilakukan sebagai bagian penataan lingkungan sekolah

 

Dikoran tersebut dituliskan bahwa dengan tindakan ini pengajaran tentang lingkungan pada siswa hanya merupakan isapan jempol belaka artinya secara tidak langsung menuduh Kepsek melakukan hal yang tidak mendidik atau melakukan pengrusakan lingkungan. apalagi disangkutpautkan dengan prestasi sekolah sebelum Ibu Kepsek menjabat sebagai Kepala SMA N 9 Manado yaitu Sekolah Adiwiyata.

 

 

 

 

 

Sebelum menjabat sebagai Kepsek SMA N 9  Dra Mediatrix Ngantung, MPd adalah kepsek SMA N 7 Manado dan berprestasi di bidang lingkungan yaitu mendapat penghargaan Adiwiyata Mandiri dan waktu itu SMA N 9 Manado merupakan sekolah bimbingannya.

 

Kepsek SMA N 9 Manado waktu masih menjabat sebagai Kepsek SMA N 7 Manado menerima Piala Adiwiyata Mandiri yang diserahkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia.

“Kita nda setuju waktu da suru pangkas pohong, mar waktu so kase jelas kita langsung beking sama deng yang da bilang, jadi bagini kote, jadi rapi, jadi gaga (Waktu disuruh memangkas pohon pertama saya tidak setuju tapi ketika dijelaskan saya akhirnya mengerti dan langsung melakukannya sesuai instruksi, wah ternyata begini hasilnya, lebih rapi dan indah)” Kata seorang pekerja kebersihan di SMA N 9 Manado.

Belum lama menjabat Kepsek SMA N 9 manado sudah melakukan penataan sekolah, mulai dari penataan administrasi sampai penataan lingkungan.

“Saya tahu persis apa yang saya lakukan, saya ingin membuat sekolah ini lebih bagus, rapi dan indah. bukan merusaknya” kata Ibu Kepsek disaat mengawasi pembuatan taman bunga di halaman depan sekolah.

 

 

Silahkan anda komentari informasi diatas

komentar