SMA Negeri 9 Manado terpilih sebagai salah satu dari 19 sekolah di beberapa kota seluruh Indonesia sebagai sekolah penerima bantuan sarana dan pasarana pendidikan dalam bentuk bantuan Buku dan Sarana Perpustakaan oleh PT. Busa Efek Indonesia (BEI) bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) berkoordinasi dengan Otorita Jasa Keuangan (OJK).
Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) ini dilakukan untuk memperingati 38 Tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala OJK Kantor perwakilan Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara, Bpk. Dwi Suharyanto, Direktur Utama PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), Bpk. Ignatius Girendroheru, Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Manado, Ibu Fonny The dan dihadiri juga oleh Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kota Manado, Ibu Corry Th. Tendean, SH dan Kepala SMA Negeri 9 Manado Ibu Mediatrix. M. Ngantung, MPd.
[dropcaps]K[/dropcaps] egiatan ini diadakan hari ini (12 Agustus 2015) bertempat di Aula SMA N 9 Manado dan dihadiri oleh 200 siswa yang diambil dari beberapa kelas, wakasek dan beberapa guru. Acara dimulai dengan doa, paduan suara 9 Voice dan kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari Kepala SMA N 9 Manado dan Kepala Dinas Diknas Kota Manado. Setelah itu dilanjutkan dengan persembahan tari tradisional. Acara selanjutnya berturut turut adalah Sambutan dari Kepala OJK, Kantor Perwakilan SulutGo dan Malut Bpk, Dwi Suharyanto dan Direktur Utama PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), Bpk. Ignatius Girendroheru.Tujuan kegiatan Program Bantuan Perpustakaan Sekolah ini agar peran Perpustakaan dapat dimaksimalkan oleh setiap pelajar dan warga sekolah yang membutuhkan.
Penyerahan secara simbolis bantuan sarana dan prasarana ini dilakukan oleh Kepala OJK dan Direktur Utama PHEI dan diserahan kepada Kepala SMA N 9 Manado dan Kepala Dinas Diknas Kota Manado.
Menurut Bpk Dwi Suharyanto selain SMA N 9 Manado, bantuan buku dan sarana perpustakaan juga diberikan ke 18 sekolah lainnya yang masuk dalam beberapa kriteria, antara lain tidak memiliki perpustakaan atau perpustakaan yang sudah tidak memadai, tidak pernah terlibat kegiatan yang mencoreng dunia pendidikan seperti tawuran dll dan diutamakan sekolah yang memiliki prestasi di bidan
g akademis dan non akademis.
Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan berakhir dengan baik.