Mendikbud: Kehormatan Didapat Lewat Perbuatan, Karena Itu Lakukan yang Terbaik

Jakarta, Kemendikbud — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan melantik 21 pejabat Kemendikbud, yang terdiri dari dua pejabat eselon I dan 19 pejabat eselon II. Dalam sambutannya, Mendikbud berpesan agar para pejabat yang dilantik mampu memegang amanah dan berperan dengan baik sehingga dapat memperoleh kehormatan.

“Jabatan mengantarkan kita untuk mendapatkan penghormatan. Tetapi jabatan tak mengantarkan kita untuk mendapatkan kehormatan. Kehormatan tak didapat dengan jabatan. Kehormatan didapat lewat perbuatan, karena itu lakukan yang terbaik,” katanya saat acara pelantikan pejabat di Plasa Insan Berprestasi Kemendikbud, Jakarta, Jumat sore (28/8/2015).

Mendikbud juga mendorong semua pegawai di lingkungan Kemendikbud untuk mewujudkan good governancemenjadi bagian dari tradisi Kemendikbud. Sumpah jabatan yang dibacakannya tadi dan diikuti para pejabat yang dilantik, harus dilihat sebagai pengingat bagi semua pegawai untuk sama-sama memegang amanah, baik sebagai pimpinan maupun yang dipimpin.

“Kita tidak punya banyak pilihan kecuali bergerak dengan cepat. Indoensia menghadapi tantangan yang tak sedikit. Pendidikan dan kebudayaan menjadi peran hulunya,” ujar Mendikbud.

Pelantikan pejabat, katanya, adalah sebuah rotasi kepemimpinan dan proses alami dalam sebuah organisasi. Mendikbud pun memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada para pejabat yang telah menunaikan tugasnya dengan baik, dan meminta mereka untuk berbagi ilmu dan pengalaman kepada pejabat yang baru dilantik.

“Pengalaman bertugas insyaAllah jadi pembelajaran bagi semuanya. Berikan pengetahuan dan pengalaman sebagai pelengkap estafet bagi penerus Bapak dan Ibu semua,” tutur Mendikbud.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada panitia seleksi jabatan pimpinan tinggi (JPT) Kemendikbud. Mendikbud mengatakan, anggota panitia seleksi tersebut merupakan orang luar Kemendikbud yang melakukan asesmen professional. “Mereka adalah orang profesional di luar Kemendikbud yang meluangkan waktunya untuk ikut memajukan negeri ini dalam seleksi pejabat,” tuturnya.

Terakhir, sebelum mengakhiri sambutannya, Mendikbud mengajak semua pegawai untuk menjalankan perannya masing-masing dengan baik. Ia mengibaratkan Kemendikbud sebagai sebuah simfoni orkestra, di mana setiap orang memegang partiturnya masing-masing.

“Yang penting bukan perannya. Yang penting adalah aktornya. Peran bisa bergonta-ganti, tapi ada aktor yang diberikan peran apa saja bisa memainkan dengan mempesona. Jadilah pelaku-pelaku dan aktor-aktor mempesona di peran apapun juga. Mari kita sama-sama jalankan ini sebagai sebuah gerakan bersama,” ujarnya. (Desliana Maulipaksi)